Rabu, 14 Februari 2018

Mengajarkan Al-Qur'an kepada anak untuk kegemilangan.

Mengajarkan Al-Qur'an kepada anak untuk kegemilangan.

Rasulullah Saw. bersabda, "Didiklah anak-anakmu dengan tiga hal: mencintai Nabimu, mencintai keluarganya dan membaca Al-Qur'an. Sebab, orang-orang yang ahli Al-Qur'an itu berada dalam lindungan singgasana Allah pada hari tidak ada perlindungan selain daripada perlindungan-Nya beserta para Nabi dan orang-orang yang disucikan-Nya." (HR. Thabrani)

Dr. Abdullah Nashih Ulwan menjelaskan kandungan hadits ini dalam buku Tarbiyatul Aulad fil Islam jilid 1, "Rahasianya adalah agar anak-anak mampu meneladani perjalanan hidup orang-orang terdahulu, baik mengenai gerakan, kepahlawanan maupun jihad mereka; agar mereka juga memiliki keterkaitan sejarah, baik perasaan maupun kejayaannya; dan juga agar mereka terikat dengan Al-Qur'an baik semangat, metode maupun bacaannya."

Salah seorang sahabat Nabi yang bernama Sa'ad bin Abi Waqqash juga berkata, "Kami mengajar anak-anak kami tentang peperangan Rasulullah Saw. sebagaimana kami mengajarkan surah Al-Qur'an kepada mereka."

Filsuf muslim kenamaan, Imam Al-Ghazali di dalam kitabnya, Ihya Ulumuddin, memberikan wasiat sebagai berikut, "Dengan mengajarkan Al-Qur'an Al-Karim kepada anak-anak, hadits-hadits, hikayat orang-orang baik, kemudian beberapa hukum agama."

Sejarawan terkemuka, Imam Ibnu Khaldun, di dalam Muqadimah-nya, mengisyaratkan akan pentingnya mengajarkan dan menghafalkan Al-Qur'an kepada anak-anak. Ia juga menjelaskan bahwa pengajaran Al-Qur'an merupakan dasar bagi seluruh kurikulum sekolah di berbagai dunia Islam. Sebab, Al-Qur'an merupakan salah satu syiar agama yang dapat menguatkan akidah dan keimanan.

Ahli kedokteran muslim terkemuka, Ibnu Sina, dalam buku As-Siyasah memberikan nasihat agar seorang anak sejak kecil sudah mulai diajari Al-Qur'an. Hal ini dimaksudkan agar ia mampu menyerap bahasa Al-Qur'an serta tertanam dalam hati mereka ajaran-ajaran tentang keimanan.

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Rabbmu (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (al-Qur’an).” (QS. Al-Nisa’:174).

Maka, untuk meraih kegemilangan itu, mau tidak mau kita harus terus berinteraksi dengan ajaran agama kita. Karena disanalah sumber kegemilangan dan kejayaan. Tidak ada kata terlambat untuk memulai mempelajarinya. Mari kita mulai dari Al Quran, kemudian As Sunnah, kemudian sejarah Islam. Setelah makna-makna ketiganya melekat pada diri kita, maka akan dengan mudah kita memberikan solusi atas setiap problematika yang ada dengan solusi yang benar dan tepat.

Semoga bermanfaat, ensiklopedia islam.